Seiring dengan
berkembangannya jaman, kriminalitas di Indonesia kembali menyita perhatian di
khalayak yang luas. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik
pemerkosaan, perampokan, pencurian, KKN, dan lain-lain.
Merosotnya
perkembanganan moral manusia diduga menjadi penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.
Melihat fenomena itu sangat penting dan terlebih lagi berimplikasi negative
bagi citra pelaku, keluarga, daerah maupun bangsa, segala upaya sudah dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat dan keluarga untuk memerangi
tindakan kriminalitas.
Pendidikan,
penyuluhan, dan imbauan langsung
merupakan beberapa hal yang sudah
dilakukan oleh semua pihak untuk memerangi kriminalitas. Walaupun ada sanksi
yang tegas bagi orang yang melakukannya, namun hal tersebut tidak membuat
mereka jera atas tindakan yang selama ini menyimpang. Kurangnya setiap individu
pelaku memahami ajaran agama, disinyalir menjadi penyebab terjadinya
kriminalitas. Dua kata kunci yang dapat digunakan untuk meminimalisir masalah
kriminalitas yang tertuang dalam ajaran agama tersebut yakni takwa dan
komitmen.
Setiap orang mungkin sudah mengetahui definisi
keduanya, namun disini yang menjadi perhatian keduanya tiada lain adalah pemahaman
akan peran penting takwa dan komitmen didalam kehidupan. Sebagaimana yang kita
ketahui dalam ajaran takwa berintikan
bahwa setiap orang yang beragama diwajibkan untuk mematuhi perintahNYA dan
menjauhi laranganNYA. Sementara komitmen berintikan konsistensi sikap atas
budaya yang selama ini dilakukan.
Sehingga melalui
pemahaman dan pengaplikasian ajaran takwa dan komitmen, diharapkan seseorang
tidak hanya tahu mengenai peran penting keduanya tetapi dapat pula memberikan pemahaman
akan buruknya efek yang timbul bila melakukan kriminalitas, tetapi pula dapat mencegah
prilaku menyimpang yang selama ini meresahkan khalayak luas.
I Gede Ari Sucipta Yasa
Jurusan
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar