Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas SDM senantiasa
harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Berbicara mengenai SDM sebenarnya dapat dilihat dari 2 aspek yaitu aspek
kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah SDM yang
tersedia, sedangkan aspek kualitasmencakup kemampuan SDM baik fisik maupun non
fisik atau kecerdasan danmental dalam melaksanakan pembangunan. Upaya dalam
mewujudkan misi dan visi perusahaan maka organisasi dapat memanfaatkan SDM yang
dimilikinya seoptimal mungkin, supaya dapat memberikan added value’bagi
organisasi tersebut.
Merujuk dari fenomena itu untuk
mewujudkannya, diperlukan SDM yang terampil dan handal dibidangnya. Faktor yang
menjadi perhatian dalam manajemen SDM adalah manusianya itu sendiri. Saat ini
sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting,
karena dengan SDM menyebabkan sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat
berfungsi atau dijalankan, disamping itu SDM dapat menciptakan efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas perusahaan. Melalui SDM yang efektif
mengharuskan manajer atau pimpinan dapat menemukan cara terbaik dalam
pendayagunaan orang-orang yang ada dalam lingkungan perusahaannya agar
tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Seleksi merupakan salah satu cara untuk memperoleh karyawan
atau SDM yang berkualitas. Menurut Ivancevich dalam Marwansyah (2010:128),
seleksi adalah proses yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk memilih dari
sekumpulan pelamar, orang, atau orang-orang yang paling baik memenuhi kriteria
seleksi untuk posisi yang tersedia, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan
saat ini. Maka dari itu keputusan seleksi yang terbaik haruslah dijadikan
perhatian yang serius agar dapat memperoleh SDM yang bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Keputusan yang buruk dapat
membawa konsekuensi yang besar bagi organisasi. Bahkan pada suatu tingkat
dasar, karyawan baru yang buruk tidak sesuai dengan etos dan tujuan organisasi
dapat merusak kepuasaan pelanyanan, hubungan kerja, dan buruknya kualitas
pelayanan. Seorang karyawan yang baru dapat mempengaruhi moral dan komitmen
dari kolega secara merugikan serta menghambat usaha untuk membantu terbentuknya
kerja sama dalam kelompok. Bagi manajer, yang kinerjanya selalu dinilai suatu
keputusan yang buruk atau menyedihkan, dapat mereflesikan dengan sangat buruk
kinerja selanjutnya dari manajer tersebut.. Bahkan jika memungkinkan, untuk
mengeluarkan karyawan yang baru diterima secepat mungkin, biaya perekrutan
telah terjadi, dan biaya serta kehilangan tenaga kerja dalam waktu yang
diperlukan untuk menghasilkan pengangkatan karyawan yang lain dan waktu belajar
dari individu yang baru dipilih sebagai karyawan juga perlu dipertimbangkan.
Kita semua memiliki pengalaman yang menunjukan bagaimana mahalnya hidup dengan
konsekuensi akibat keputusan yang salah tersebut. Untuk itu pengaruh utama
dalam pembuatan keputusan adalah ketersediaan informasi yang akurat dan lengkap
dari setiap tahapan proses rekrutmen dan seleksi. Oleh sebab itu, dalam setiap organisasi atau
perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh SDM yang baik, handal, dan bermutu dalam
posisinya harus mampu mengaplikasikan konsep dan esensi penting seleksi agar
dapat menemukan dan mendapatkan SDM yang handal serta berkualitas.
Seleksi Sumber Daya Manusia
BalasHapus