Rahina Galungan kian
menghitung hari, sehingga untuk menyambut hari kemenangan dharma melawan adarma
“Galungan” tak jarang banyak orang yang mempersiapkan pelbagai hal baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
Salah satu ritual yang tak
terpisahkan dalam menyambut hari yang suci ini adalah Penampahan. Penampahan
selalu mengiringi hari raya Galungan sehari sebelum hari raya tersebut
dilaksanakan. Dalam acara tersebut setiap humat hindu selalu melakukan ritual
“nampah” (potong) hewan untuk selanjutnya digunakan sebagai sarana upakara.
Ketika rahina penampahan
tiba, kita akan banyak sekali menemukan
jenis makanan yang dibuat tidak hanya didesa tapi juga diperumahan seperti
halnya lawar, komoh, urutan, sate, ares,
dan masih banyak lagi variasi makanan yang dibuat. Sehingga acara ini tak
jarang dijuki “ajangnya memasak”.
Sebenarnya, tanpa mengurangi
hormat penulis dan juga tanpa maksud untuk menggurui pembaca, ritual penampahan
terkandung makna yang lebih dalam lagi selain hanya kegiatan memasak yakni
pemotongan sikap hewaniah seperti marah, malas, iri, dengki, dan masih banyak
lagi yang digolongkan sikap hewaniah. Sehingga harapan nanti melalui pemahaman
yang mendalam akan ritual ini, sikap hewaniah ini dapat diminimalisir maupun
dikendalikan guna menjaga rasa aman dan tentram
tidak hanya dalam melaksanakan Rahina Galungan tetapi juga berkehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar