BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nangka adalah salah satu jenis buah yang paling banyak ditanam di daerah
tropis. Buah ini cukup terkenal di seluruh dunia. Dalam bahasa Inggris
dinamakan jack fruit. Tanaman ini diduga berasal dari India bagian
selatan yang kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia. Di
Indonesia, pohon nangka dapat tumbuh hampir di setiap daerah.
Tanaman nangka yang berkerabat dekat dengan cempedak, keluwih, dan sukun,
merupakan tanaman buah tahunan. Umur tanamannya panjang, dapat mencapai puluhan
tahun. Tinggi tanaman dapat mencapai 25 m. Panjang buah nangka berkisar 30-90
cm, diameter 25-50 cm, dengan berat rata-rata 15-20 kg, walaupun ada yang
mencapai 40-50 kg. Produksi buah cukup beragam, ada yang bisa menghasilkan 60
buah per pohon per tahun.
Di Indonesia, pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain
nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau
krour (Papua). Sebutan untuk nangka di beberapa negara adalah: nangka
(Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai
(Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz atau miiz hnang
(Laos), khanun (Thailand), serta mit (Vietnam).
Bagian dari buah nangka yang umum dikonsumsi adalah nangka muda, nangka
masak, dan bijinya. Komposisi gizi dari setiap bagian tersebut dapat dilihat
pada tabel. Nangka muda memiliki komposisi mineral yang cukup bagus, terutama
kalsium dan fosfor, masing-masing sebesar 45 mg dan 29 mg per 100 gram.
Keunggulan lain dari nangka muda adalah mengandung karbohidrat (11,3 g/100 g)
dan vitamin C (9 mg/100 g)
Komposisi
Gizi per 100 gram nangka muda, nangka masak, dan biji nangka
Komponen gizi
|
Nangka Muda
|
Nangka Masak
|
Biji Nangka
|
Energi (kkal)
|
51
|
106
|
165
|
Protein (g)
|
2,0
|
1,2
|
4,2
|
Lemak (g)
|
0,4
|
0,3
|
0,1
|
Karbohidrat
(g)
|
11,3
|
27,6
|
36,7
|
Kalsium (mg)
|
45
|
20
|
33
|
Fosfor (mg)
|
29
|
19
|
200
|
Besi (mg)
|
0,5
|
0,9
|
1,0
|
Vitamin A (SI)
|
25
|
330
|
0
|
Vitamin B1
(mg)
|
0,07
|
0,07
|
0,20
|
Vitamin C (mg)
|
9
|
7
|
10
|
Air (g)
|
85,4
|
70
|
57,7
|
Sumber:
Direktorat gizi, Depkes.
Keunggulan utama nangka masak dibandingkan nangka muda dan biji nangka
adalah memilk kadar vitamin A yang tinggi, yaitu 330 SI per 100 g daging buah.
Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang
normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan
sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi.
Namun, bila kekurangan vitamir A, sel epitel akan mengeluarkan keratin,
sel-sel membran akan kering dan mengeras. Keadaan tersebut dikenal dengan
istilah keratinisasi. Keadaan tersebut bila berlanjut akan menyebabkan,
penyakit xeroftalmia, yang bila tidak diobati akan menjadi buta.
Selain itu, buah nangka juga mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks.
Mineral esensial yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium, sang, besi, magnesium,
selenium, dan tembaga, juga terdapat pada buah nangka.
Kandungan kalium pada buah nangka masak cukup baik, yaitu mencapai 303
mg/100 g. Meningkatnya konsumsi kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Bukti epidemiologis menunjukkan adanya korelasi negatif antara konsumsi kalium
(K) dengan hipertensi, baik pada orang-orang yang tekanan darahnya normal
maupun mereka yang bertekanan darah tinggi. Dugaan lain menyebutkan bahwa
tingginya rasio kalium terhadap natrium bertanggung jawab terhadap menurunnya
hipertensi.
Pada nangka masak, kadar natriumnya (Na) sangat rendah, yaitu 3 mg/100 g,
sehingga rasio K terhadap Na mencapai 100:1. Tubuh seorang dewasa mengandung
kalium (250 g) dua kali lebih banyak daripada natrium (110 g). Walapun
demikian, biasanya konsumsi kalium dari bahan pangan lebih sedikit daripada
natrium, terutama pada pangan-pangan olahan yang banyak menggunakan garam atau
penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG).
Berdasarkan uraian di atas maka kami berinisiatif untuk membuat produk
baru yaitu abon dari nangka yang kami namakan BONA ABON. Yang akan dijelaskan
secara rinci dalam makalah yang berjudul ANALISIS BISNIS BONA ABON
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah :
1. Mengapa
kelompok kami memilih abon nangka sebagai usaha bisnis?
2. Bagaimana
cara pengolahan nangka menjadi abon?
1.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui alasan atau gagasan utama di dirikan usaha ini
2. Untuk
mengetahui cara pengolahan nangka menjadi abon
1.4 MANFAAT
1. Diharapkan
dapat memberikan pengetahuan baru untuk pembaca
2. Dengan
penulisan makalah ini di harapkan daapat menambah referensi perpustakaan
1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sesuai dengan tujuan makalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka
luaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah
berupa dimilikinya keterampilan dalam pembuatan abon khususnya abon
nangka yang dapat digunakan untuk tambahan lauk disaat makan nasi. Luaran yang
diharapkan dalam pembuatan abon nangka ini adalah untuk memperkenalkan produk
kami di masyarakat warga Singaraja khusus, dan Bali
pada umumnya. Untuk pemberian merek enak dan gurih pada merek kami telah
melakukan penelitian kecil pada masyarakat di desa Banyuning untuk mengetahui
sejauh mana kelayakan produk yang kami buat. Dalam penelitian yang telah
dilakukan tanggal 24 Mei kami menggunakan 10 Responden. Dan hasilnya adalah
enak dan gurih, dari hal tersebutlah kami mendapat motivasi kuat untuk
mengembangkan usaha kami.
BAB II
PENDAHULUAN
PROSES
- MAN
Kami mengkhsuskan segmen pasar yang ada disekitar kampus
misalnya dikantin-kantin yang ada dikampus UNDIKSHA,karena produk kami ada label
undiksha,dengan harapan agar produk kami laris dibeli oleh para mahasiswa
undiksha. Di singaraja pada khususnya masih jarang ditemukan pedagang yang
menjual abon nangka ini. Maka kami mencoba gagasan usaha abon nangka ini dan
berharap dapat memberikan peluang usaha dan menguntungkan untuk waktu jangka
panjang.
2.2 TUJUAN USAHA
Tujuan kami mendirikan usaha ini adalah untuk menciptakan suatu usaha
baru yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas yang bersedian
meluangkan waktunya untuk membantu kami dalam pembuatan abon nangka ini. Selain
itu, kami juga ingin memperkenalkan produk kami ke masyarakat luas di singaraja
khususnya, sehingga produk kami akan semakin terkenal, hal tersebut jelas akan
berimplikasi terhadap meningkatnya laba (memperoleh keuntungan yang akan
diperoleh.
2.3 TAHAP ANALISIS
a. Aspek pemasaran, meliputi:
® Produk
yang akan di pasarkan berupa “Abon
Nangka”
® Harga
yang di pasarkan dimulai dari Rp 3.500/kotak sampai Rp 12. 000/kotak
® Segmentasi
pasar
Segmentasi pasar di
identifikasi oleh semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
® Target
pasar
Kami menargetkan
konsumen yang datang membeli produk kami maksimal 30 orang per hari
® Masa
hidup produk
Masa hidup produk kami
cukup lama. Sekitar 2 mingguan, untuk itu kami bisa memproduksi dalam jumlah
yang cukup banyak.
® Struktur
pasar
Struktur pasar yang
kami gunakan adalah pasar persaingan sempurna
® Persaingan
dan strategi pesaing
Dalam persaingan dengan
kompetitor kami menawarkan produk yang lebih murah dari pesaing, karena produk
kami baru maka pesaing terbilang masih sedikit
Adapun
strategi promosi yang akan kami lakukan masih sangat sederhana yaitu dengan
perantara dari mulut ke mulut.
b. Aspek teknik produksi/ operasi, meliputi
:
® Lokasi
opererasi
Lokasi
yang kami pilih adalah di dekat pasar di Jl. Diponegoro, karena di sini
biasanya banyak konsumen yang mencari berbagai produk. Selain itu kami juga
akan menggunakan distribusi marketing sebagai alat untuk memasarkan produk
kami, yaitu dengan menitipkan produk kami ke swalayan-swalayan terdekat, salah
satunya di Swadaya.
® Mesin
dan peralatan
Peralatan yang di
butuhkan antara lain kompor, pisau, blender. Talenan, panci, wajan, baskom,
nampan, sendok, garpu, dll.
® Bahan
baku dan bahan
penolong
·
Nangka muda (ketewel)
·
Ayam potong
·
Bawang merah
·
Bawang putih
·
Lombok
·
Kunyit
·
Ketumbar
·
Jintan
·
Garam secukupnya
·
Gula secukupnya
·
Minyak goreng
·
Dll
® Tenaga
kerja
Pegawai yang kita
butuhkan adalah 5-6 orang untuk membuat abon nangka serta pelayan konsumen.
® Lay-out
Di sini kami hanya
membuat warung kecil untuk tepat berjualan, dan kami tidak membuat café atau
tempat makan.
c.
Aspek
manajemen
® Kepemilikan
Unit bisnis yang akan
didirikan adalah milik bersama. Adapun keuntungan dari unit yang kami pilih adalah :
1. Mudah
mendirikannya
2. Pengelola
bebas mengelola sendiri
3. Tidak
banyak mengikuti ketentuan hukum (aturan)
4. Pajak
yang relatif ringan
5. Rahasia
perusahaan terjamin
6. Biaya
organisasi lebih murah karena sumber daya yang relatif murah
®
Tim Manajemen
1.
Manajemen personalia (1 orang)
2.
Manajemen produksi (3 orang)
3.
Manajemen pemasaran (1 orang)
4.
Manajemen keuangan (1 orang)
- Aspek Keuangan
1. Biaya Mesin
dan Peralatan
JENIS
|
BANYAK
|
HARGA
SATUAN
|
JUMLAH
|
1. Kompor
Minyak Tanah
2.
Penggorengan Sedang
3. Pisau Dapur
4. Minyak
Tanah
5. Minyak
Goreng
|
2 Buah
2 Buah
3 Buah
1 Liter
1 Botol
|
Rp. 160.000
Rp. 25.000
Rp. 30.000
Rp. 8.000
Rp. 8.000
|
Rp. 320.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 8.000
Rp. 8.000
|
2. Biaya Bahan
Baku
JENIS
|
BANYAK
|
HARGA
SATUAN
|
1. Nangka
2. Bawang
Putih
3. Bawang
Merah
4. Kemiri
5. Ketumbar
6. Kunyit
7. Paha Ayam
8. Gula Pasir
9. Ginten
|
1 Buah
1/8 kg
1/8 kg
6 Buah
2 bungkus
1 Siung
¼ kg
¼ kg
2 Bungkus
|
Rp. 2.000
Rp. 2.500
Rp. 2.500
Rp. 1.000
Rp. 500
Rp. 500
Rp. 7.000
Rp. 3.000
Rp. 500
|
EVALUASI BIAYA
AWAL
Biaya Mesin dan Peralatan Produksi Rp. 444.000
Biaya Bahan Baku x 30 hari Rp.
585.000
Biaya Transportasi (Bensin 4 kendaraan) selama
1bulan Rp. 600.000
Biaya Iklan Rp. 871.000+
Jumlah Biaya awal --------------------------------------------------- Rp.2.500.000
Pengeluaran Per Bulan :
Rp 2.500.000 = Rp. 208.333,33 = Rp. 208.500
12
Pendapatan Perhari:
Abon Rasa Ayam 1/8 kg Rp. 1.500 (20 Buah)= Rp. 30.000
Abon Rasa Ayam
¼ kg Rp. 3.500 (10 Buah)= Rp. 35.000
Abon Rasa Ayam
½ kg Rp. 5.000 (5 Buah)= Rp. 25.000+
Rp. 90.000
Keuntungan per bulan:
Rp. 90.000 x 30 = Rp. 1.800.000
Laba kotor per bulan : Rp.
6.000.000
Laba Bersih per bulan : Rp.
5.791.500
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
1.
Kami mendirikan usaha ini adalah untuk menciptakan
suatu usaha baru yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas yang
bersedian meluangkan waktunya untuk membantu kami dalam pembuatan abon nangka
ini. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan produk kami ke masyarakat luas
di singaraja khususnya, sehingga produk kami akan semakin terkenal, hal
tersebut jelas akan berimplikasi terhadap meningkatnya laba (memperoleh
keuntungan yang akan diperoleh.
2.
Bahan :
• nangka muda (tewel) 3 kg, kupas dan cuci bersih
• ayam potong 500 gram
• air 2 liter minyak goreng 750 ml
• nangka muda (tewel) 3 kg, kupas dan cuci bersih
• ayam potong 500 gram
• air 2 liter minyak goreng 750 ml
Bumbu Halus :
• bawang merah 6 butir
• bawang putih 3 siung
• kemiri 4 butir
• kunyit 2 cm, bakar
• ketumbar ½ sendok teh
• jintan ¼ sendok teh
• gula pasir secukupnya
• garam secukupnya
Cara Membuat :
1. didihkan air. Masukkan nangka muda, masak higga lunak. Angkat dan peras
2. rebus ayam hingga matang, angkat dan haluskan. Jangan buang air perebusnya
3. tumbuk nangka muda tapi jangan terlalu halus, atau suwar-suwir
4. campur nangka muda dan ayam, aduk rata dan sisihkan
5. panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu hlus hingga harum
6. masukkan campuran nangka muda dan air rebusan udang. Masak dengan api kecil smbil diaduk hingga kering
7. panaskan minyak, goreng adonan nangka muda hingga kering. Angkat dan tiriskan
8. pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan abon dengan garpu agar tidak menggumpal. Kemas.
DAFTAR PUSTAKA
Http:www.google.com.//abondurian.htm
Namara, Erick.2007.50 Peluang Bisnis Makanan & Minuman.
Jakarta:PT.Buku Kita
Bahan :
• nangka muda (tewel) 3 kg, kupas dan cuci bersih
• ayam potong 500 gram
• air 2 liter minyak goreng 750 ml
Bumbu Halus :
• bawang merah 6 butir
• bawang putih 3 siung
• kemiri 4 butir
• kunyit 2 cm, bakar
• ketumbar ½ sendok teh
• jintan ¼ sendok teh
• gula pasir secukupnya
• garam secukupnya
Cara Membuat :
1. didihkan air. Masukkan nangka muda, masak higga lunak. Angkat dan peras
2. rebus ayam hingga matang, angkat dan haluskan. Jangan buang air perebusnya
3. tumbuk nangka muda tapi jangan terlalu halus, atau suwar-suwir
4. campur nangka muda dan ayam, aduk rata dan sisihkan
5. panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus hingga harum
6. masukkan campuran nangka muda dan air rebusan udang. Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga kering
7. panaskan minyak, goreng adonan nangka muda hingga kering. Angkat dan tiriskan
8. pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan abon dengan garpu agar tidak menggumpal. Kemas.
• nangka muda (tewel) 3 kg, kupas dan cuci bersih
• ayam potong 500 gram
• air 2 liter minyak goreng 750 ml
Bumbu Halus :
• bawang merah 6 butir
• bawang putih 3 siung
• kemiri 4 butir
• kunyit 2 cm, bakar
• ketumbar ½ sendok teh
• jintan ¼ sendok teh
• gula pasir secukupnya
• garam secukupnya
Cara Membuat :
1. didihkan air. Masukkan nangka muda, masak higga lunak. Angkat dan peras
2. rebus ayam hingga matang, angkat dan haluskan. Jangan buang air perebusnya
3. tumbuk nangka muda tapi jangan terlalu halus, atau suwar-suwir
4. campur nangka muda dan ayam, aduk rata dan sisihkan
5. panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus hingga harum
6. masukkan campuran nangka muda dan air rebusan udang. Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga kering
7. panaskan minyak, goreng adonan nangka muda hingga kering. Angkat dan tiriskan
8. pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan abon dengan garpu agar tidak menggumpal. Kemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar