Pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut : Hatch & Farhady (1981) Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Kerlinger (1973)
- Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll. - Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).
Kidder (1981) Variable adalah suatu kualitas qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Bhisma Murti (1996) Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Bhisma Murti (1996) Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Berdasarkan hal tersebut maka variabel merupakan suatu konstruk yang ditetapkan oleh peneliti baik atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi nilai untuk kemudian ditarik kesimpulannya.
MACAM-MACAM VARIABEL
Jika
suatu variabel dikaitkan (dihubungkan) dengan variabel lain sampai terbentuk
suatu model, maka variabel akan mempunyai bermacam-macam bentuk. Yang umum
dipakai adalah variabel independen (bebas) dan dependen, variabel kontrol,
variabel moderating, dan variabel intervening (Sugiyono 2007).
a. Variabel Independen dan Dependen
Variabel
independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
yang lain. Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel
independen juga disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable). Variabel dependen
disebut juga sebagai variabel konsekuensi (consequent variable). Sesuai dengan fenomena sosial yang
dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel independen dan dependen dapat
bersifat positif atau negative.
b.
Variabel Kontrol
Jika suatu variabel bebas yang mempengaruhi
variabel tidak bebas diberi suatu perlakuan / dikendalikan secara langsung oleh
periset, maka variabel ini menjadi sebuah variabel kontrol. Jadi variabel kontrol merupakan variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan bila
peneliti akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
c. Variabel Moderating
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan dependen. Variabel ini
juga dapat mengubah nilai hubungan dari positif ke negatif atau sebaliknya. Variabel
ini sering disebut sebagai variabel dependen kedua.
d.
Variabel Intervening
Adalah variabel yang mempengaruhi hubungan
langsung antara variabel independent dan dependen, sehingga terjadi hubungan
yang tidak langsung. Artinya, variabel intervening merupakan variabel yang
secara teoretis mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variabel independen dan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
PENGUKURAN VARIABEL
Pengukuran variabel
dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu : varibel diskrit (discrete)
dan, variabel kontinum (continous) .
1. Variabel
diskrit sering juga disebut variabel
nominal atau variabel katagorik.
Variabel jenis ini hanya diukur berdasarkan 2 kutub nilai yang berlawanan,
misal “baik” dan “buruk”, atau “ya” dan “tidak”, atau “pria” dan “wanita”. Jika dikaitkan dengan model analisis data,
variabel diskrit juga sering disebut sebagai variabel “ dummy”.
2. Variabel kontinum,
adalah variabel yang dapat diukur dengan nilai yang lebih bervariasi dibanding
dengan diskrit. Dalam hal ini pengukuran variabel kontinum dapat dibedakan dalam tiga skala
pengukuran yaitu ordinal, interval dan rasio.
- Skala Ordinal adalah skala yang memungkinkan peneliti membagi obyek yang diteliti berdasarkan urutan tertentu. Misal berdasarkan tinggi badan, obyek yang diteliti dikelompokkan menjadi kelompok badan tinggi, kelompok badan sedang, kelompok badan pendek. Contoh lain, misal mengukur “kecerdasan” mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa dapat dikelompokkan menurut urutan kecerdasannya, yaitu cerdas, cukup cerdas, kurang cerdas dan tidak cerdas.
- Skala interval adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk mengukur jarak dari suatu nilai, dan jarak tersebut dapat diketahui dengan pasti sehingga memungkinkan dilakukannya kalkulasi aritmatik, misal dapat dihitung nilai rata-ratanya (mean) dan nilai standar deviasi. Misal mengukur perbedaan suhu tubuh orang yang sehat dengan orang yang sakit demam karena tipus. Jika orang sehat 36 derajat Celcius dan yang sakit 40 derajat Celsius, maka beda suhu tubuh orang sehat dan sakit adalah 4 derajat Celsius. Jadi dalam hal ini hanya melihat jarak (interval) dari suatu nilai. Bedanya dengan skala ordinal adalah pada skala ordinal jarak suatu nilai tidak dapat diukur dengan pasti. Misal Fulan lebih pandai dari Toni, dalam hal ini perbedaan kepandaiannya tidak diukur dengan pasti.
- Skala rasio adalah skala pengukuran yang memungkinkan peneliti melakukan kalkulasi arimetik secara tepat, dan skala ukuran dapat dimulai dari angka nol. Misal, laba perusahaan Rp. 1 juta, aktiva lancar Rp. 500.000, rasio lancar (current ratio) 1,5.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad W. Pratiknya (2007). Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada
Bhisma Murti (1996). Penerapan Metode Statistik Non Parametrik dalam Ilmu – ilmu Kesehatan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Notoatmodjo, Soekidjo (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta
Sugiyono (2007). Statistik untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta.
Apakah Anda dalam kesulitan keuangan? Apakah Anda perlu
BalasHapuspinjaman untuk memulai bisnis atau untuk membayar tagihan Anda?
Kami memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan bantuan dan kami memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%.
Terapkan Sekarang Via Email: kellywoodloanfirm@gmail.com
Terima kasih
Terima kasih dan Tuhan memberkati
Ibu Kelly