Menurut
Martono dan Agus Harjito (2008: 4), menguraikan pengertian manajemen keuangan (Financial Management), atau dalam
literature lain disebut pembelanjaan, yakni segala aktifitas perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola
asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Selain itu menurut Wiksuana (2001),
manajemen keuangan dapat diartikan
sebagai manajmen dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun
usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
Pendapat
lain mengenai pengertian manajemen keuangan, menurut Organisasi. Org Komunitas
dan Keputusan Online Indonesia (Definisi
/ Pengertian Manajemen Keuangan, Tugas Pokok Dan Tujuan Manajer Keuangan
Perusahaan, 2008), yakni suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penjelasan singkat
masing-masing fungsi manajemen keuangan, yaitu :
1. Perencanaan
Keuangan:
Membuat
rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk
periode tertentu.
2.
Penganggaran Keuangan
Tindak
lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
3.
Pengelolaan Keuangan
Menggunakan
dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.
Pencarian Keuangan
Mencari
dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.
Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan
dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6.
Pengendalian Keuangan
Melakukan
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7.
Pemeriksaan Keuangan
Melakukan
audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
Dengan
kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai
bagaimana memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola asset untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut Martono dan Agus Harjito (2008: 4),
menguraikan 3 (tiga) fungsi utama dalam
manajemen keuangan, yaitu :
a.
Keputusan investasi (investment decision)
Penanaman modal dapat
dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva financial. Aktiva riil merupakan
aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya
persediaan barang, gedung, tanah dan bangunan. Sedangkan aktiva financial
merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah,
yakni : pertama, manajer keuangan perlu menetapkan berapa asset secara
keseluruhan (total asset) yang
diperlukan dalam perusahaan. Kedua, dari asset yang diperlukan perlu ditetapkan
komposisi dari asset-asset tersebut yaitu berapa jumlah aktiva tetap (fixed assets). Ketiga, untuk mencapai
pemanfaatan asset secara optimal maka asset
– asset yang tidak ekonomis lagi perlu dikurangi, dihilangkan atau diganti
dengan asset yang baru.
b.
Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan
akan mempelajari sumber-sumber dana yang
berada di sisi pasiva. Keputusan pendanaan meliputi beberapa hal yakni, pertama
adalah keputusan mengenai penetapan sumber dana yang di perlukan untuk mendanai
investasi berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang juga modal
sendiri. Kedua, penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau
sering disebut dengan struktur modal yang optimum.
c.
Keputusan Pengelolaan Asset (asset management decision)
Pengalokasian dana yang
digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan
asset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Aktiva lancar akan didanai dari
hutang lancar yang jangka waktunya lebih panjang dari usia aktiva lancar dan
sebagai hutang jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah
akan dibiayai dengan modal sendiri dan laba perusahaan atau laba ditahan,
sedangkan asset yang disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan
dapat dibiayai dengan hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Untuk
memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang,
perusahaan membutuhjan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal
awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana
dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. Dilihat
dari jangka waktunya,sumber dana dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek
dan sumber dana panjang. Sedangkan asal sumber dana dibedakan menjadi sumber
dana internal dan sumber dana eksternal (Fuad,dkk, Pengantar
Bisnis, 2006).
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber
dana jangka pendek meliputi :
1. Trade Credit (Utang
dagang)
Utang dagang disamping
dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi sebagai sumber dana bagi
perusahaan pada saat barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya
diserahkan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lain
merupakan pinjaman jangka pendek dan sumber dana jangka pendek bagi perusahaan.
2. Pinjaman Bank Jangka
Pendek dengan Jaminan (Securade Short Term Loan)
Bagi banyak perusahaan,
pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting. Pinjaman
tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang disebut
dengan promissory notes yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk membayar
pinjaman beserta bunga yang telah disepakati. Dalam jenis pinjaman ini bank
juga mensyaratkan adanya jaminan (kolateral) yang memberikan hak kepada bank
untuk menyita jaminan tersebut bilamana pinjaman tidak dapat dilunasi.
Kelemahan mendasar dari jenis pinjaman ini ialah biaya dan syarat administrasi
yang menyertainya. Surat utang dan jaminan harus dievaluasi. utang bank dengan
jaminan ini memberikan manfaat bagi perusahaan yang tidak memiliki akses
terhadap sumber pinjaman tanpa jaminan. Persediaan (inventory), piutang, dan
aktiva lain dapat berfungsi sebagai jaminan.
3. Pinjaman Jangka Pendek
Tanpa Jaminan (Unsecurade Short Term Loan)
Pinjaman ini merupakan
sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Melalui hal ini
perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank. Tetapi biasanya bank
mensyaratkan peminjam untuk tetap memiliki saldo dana minimum di bank
(compensating balance). Dalam hal ini perusahaan harus mempertahankan jumlah
minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap di bank. Peminjaman tetap
harus membayar bunga untuk dana yang mengendap tersebut, sehingga biaya riil
(setelah memperhitungkan dana yang tertanam ini) dari bunga yang harus dibayar
menjadi lebih tinggi.
4. letter of credit
letter of credit adalah
janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada
perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi. pada
umumnya letter of credit dipergunakan dalam perdagangan internasional, antara
pembeli yang merupakan importir dan penjual yang merupakan eksportir.
5. Commercial Paper
Commercial paper adalah
surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan besar dan terpercaya
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Commercial paper diterbitkan dengan
nilai nominal tertentu untuk jangka waktu tertentu (30, 60, 90, 270, atau 360
hari). Surat berharga ini dijual kepada lembaga keuangan atau perusahaan lain
dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominalnya dan pada akhir periode,
surat berharga ini dibeli kembali oleh perusahaan sebesar nilai nominalnya.
Perbedaan antara harga beli dan jual kembali dari commercial paper merupakan
keuntungan yang dapat dibeli.
6. Factoring
Perusahaan dapat
memperoleh dana dengan tepat melalui factoring, yaitu dengan menjual piutang
perusahaan kepada perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang
biasayanya adalah lembaga keuangan. Perusahaan faktor membayar sejumlah
presentase tertentu dari nilai piutang. Besarnya presentase yang ditawarkan
tergantung pada kualitas piutang, biaya penagih piutang, dan tingkat bunga yang
berlaku.
Sumber Dana jangka panjang
Pada umunya perusahaan membutuhkan dana
jangka panjang untuk membiayai pengeliaran jangka panjangnya., seperti
pembelian aktiva tetap. Agar bisa memulai usahanya, perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang
ini dapat diperoleh dari luar perusahaan berupa pembiayaan melalui utang (debt financing) maupun dari dalam
perusahaan dengan pembelanjaan sendiri
dari modal (equity financing).
1.
Pembiayaan
melalui Utang
Pinjaman jangka panjang dari luar (debt financing) merupakan komponen
utama dari perencanaan jangka panjang yang banyak dilakukan oleh perusahaan.
Dua sumber utama dana ini adalah utang jangka panjang dan penjualan obligasi
perusahaan.
a.
Utang jangka panjang
Perbedaan
utang jangka panjang dan utang jangka pendek terletak pafa jangka waktu
pengembalian uang. Waktu pengembalian utang jangka panjang adalah lebih dari
satu tahun. Pada umumnya perusahaan memperoleh utang jangka panjang dari bank.
Tetapi, pada Negara dengan sistem keuangan yang telah maju, perusahaan dapat
pula memperolehnya dari lembaga keangan lain seperti lembaga pembiayaan,
perusahaan asuransi maupun dana pensiun. Karena keterikatan dana yang lebih
lama dari pada utang jangka pendek, pada umunya tingkat bunga yang disyaratkan
pun lebih tinggi. Alternative pinjaman jangka panjang lebih disukai dari pada
obligasi karena pilihan ini tidak mensyaratkan adanya keterbukaan informasi
keuangan perusahaan kepada public. Sedangkan kelemahannya, adanya kebutuhan
dana jangka panjang yang besar menyebabkan sulit terpenuhi oleh lembaga
keuangan yang ada (keterbatasan kemampuan lembaga keuangan untuk memasok dana
dalam jumlah besar). Tingkat bunga yang dinegosiasikan antara peminjam dan bank
[ada umumnya mengambang dan terikat pada prime
rate, yaitu tingkat bunga bank yang diberlakukan bagi nasabah besar
terpercaya.
b.
Obligasi perusahaan
Obligasi
adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan, yang menyatakan kesanggupan
membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada waktu
tertentu. Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi, perusahaan
penerbit harus membayar bunga per periode (tahunan atau semi tahunan) sesuai
dengan tingkat bunga yang tertera pada obligasi. Jangka waktu kontrak umumnya
cukup panjang, misalnya 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun.
Termin dari obligasi ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain
dalam kaitannya dengan masa berlaku., tingkat bunga, masa jatuh tempo, dan
jaminan yang terikat pada obligasi tersebut. Obligasi merupakan pilihan yang
tepat bagi perusahaan yang membutuhkan dana dalam jumlah besar. Dengan
menerbitkan obligasi, perusahaan memiliki akses sumber dana dari banyak pihak
ketiga, termasuk public. Tetapi, biaya untuk menerbitkan obligasi juga besar
disamping prosedur yang harus dipenuhi cukup rumit. Tingkat bunga yang
dibayarkan juga akan lebih tinggi bagi perusahaan yang kurang populer. Terkait
dengan obligasi, terdapat sistem rating atau peringkat bagi penerbit obligasi
yang nilainya tergantung pada kredibilitas perusahaan bersangkutan. Perusahaan
dengan kredibilitas tinggi akan mendapat peringkat tinggi, sehingga tingkat
bunga yang dibayarkan lebih rendah dari pada perusahaan dengan peringkat
rendah.
2.
Pembiayaan
dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
Pembiayaan dengan modal sendiri terkait dengan modal
pemilik, penggunaan laba ditahan, dan saham biasa dalam rangka memperoleh dana
bagi pemenuhan kebutuhan pengeluaran jangka panjang.
a.
Saham biasa
Saham
adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah surat berharga
yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak terakhir
atas asset perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen. Saham
prefer adalah saham yang menjamin pembayaran deviden tetap kepada pemilik
tetapi tanpa hak suara. Pemegang saham preferen merupakan penerima hak yang
lebih dulu atas asset daripada pemegang saham biasa. Deviden adalah bagian laba
yang dibagikan kepada pemegang saham, baik pemegang saham biasa maupun pemegang
saham preferen. Perusahaan dapat memperoleh dana untuk pengeluaran jangka
panjangnya melalui penerbitan saham biasa. Ketika perusahaan pertama kali
menerbitkan saham biasa pada pasar perdana disebut sebagai Initial Public Of Offering (IPO). Prosedur yang harus dilalui untuk
dapat melakukan IPO cukup panjang dan rumit. Jadi perusahaan harus menentukan
terlebih dahulu lembaga keuangan yang akan menjadi penjamin emisi (penerbitan
saham ini). Dari negosiasi dengan penjamin emisi perusahaan dapat menentukan
beberapa harga saham yang layak untuk dipasarkan, serta berapa banyak lembar
saham yang harus diterbitkan untuk dapat memenuhi dana jangkan panjang yang
dibutuhkan. Untuk penerbitan saham, harus dikeluarkan biaya yang cukup besar.
Selain itu, setelah penerbitan saham perusahaan harus menyisihkan sebagian laba
yang diperoleh tiap periode untuk kepeluan deviden bagi para pemilik saham
biasa.
b.
Laba ditahan
Alternative
lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba ditahan, yakni bagian laba yang
tidak dibagikan kepada pemegang saham. Dengan menggunakan laba ditahan berarti
perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga.
3.
Pembiayaan
dengan Obligasi yang dapat Dikonversi (Convertible
Bond)
Convertible
bond
adalah penerbitan obligasi perusahaan yang mengandung pilihan bagi pemegangnya,
sehingga setelah jangka waktu tertentu dan dipenuhinya syarat tertentu dapat
dikonversikan menjadi saham biasa.
Kesimpulan
pemilihan alternative pembiayaan perusahaan
prinsip yang penting dalam pemilihan pembiayaan
perusahaan adalah kecocokan atau matching antara sifat kebutuhan dan jenis
pembiayaan. Kebutuhan investasi jangka pendek harus dipenuhi dengan pembiayaan
jangka pendek. Jadi, investasu untuk persediaan barang, piutang yang bersifat
jangka pendek, sebaiknya dipenuhi oleh utang dagang, utang bank jangka pendek,
dan sebagainya. Sedangkan investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,
gedung, mesin-mesin yang sifatnya jangka panjang harus dipenuhi oleh
alternative pembiayaan jangka panjang seperti utang bank jangka panjang,
obligasi, penerbitan saham, maupun pemakaian laba ditahan. Ketidakmampuan
manager keuangan untuk mengelola keseimbangan antara sifat investasi dan
alternative pembiayaan akan berdampak besar pada kelangsungan usaha. Pilihan
terhadap jenis pembiayaan memiliki konsekuensi yang menyangkut biaya,
keterikatan waktu dan penggunaan. Pilihan keseimbangan antara penggunaan utang
dan modal sendiri disebut struktur permodalan. Disinilah peran penting
perencanaan keuangan, karena menyangkut aspek pengeluaran/investasi maupun
alternative pendanaan yang akan digunakan. Dengan perencanaan yang akurat pada
kedua sisi akan dapat dihindari kesalahan dalam pengelolaan keduanya.
DAFTAR RUJUKAN
Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Organisasi.Org Komunitas dan Keputusan Online Indonesia. 2008. Definisi /
Pengertian Manajemen Keuangan, Tugas Pokok Dan Tujuan Manajer Keuangan
Perusahaan: Copyright © 2005-2011 Organisasi.Org.
Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: EKONISIA
Kampus Fakultas UII Yogyakarta
Wiksuana, bagus, dkk. 2001. Manajemen Keuangan. Denpasar: UPT
Penerbit Universitas Udayana.